Ingvar Kamprad adalah seorang raja. Ia berhasil membangun dinasti
furnitur yang berhasil merevolusi desain interior dunia, hampir semua
orang di dunia pernah mendengar merk yang dibangunnya, IKEA. Uniknya,
sebagai orang kelima terkaya di dunia, bukannya hidup di kehidupan yang
bergelimang kemegahan, ia justru tinggal di sebuah bungalow yang
sederhana, makan bakso
yang dijual di kafe tokonya, dan berbelanja di
pasar lokal. Ia bahkan lebih memilih terbang dengan pesawat kelas
ekonomi, meskipun bisa saja ia membeli jet pribadi tanpa sedikitpun
melukai kekayaan pribadinya. Miliarder ini memang terkenal berhati-hati
dengan uang.
Ini adalah eksistensi yang luar biasa untuk orang di balik perusahaan
yang mencatat laba bersih tahunan sebesar 3.2 miliar euro dan mencapai
penjualan sebesar 27.6 miliar euro di 44 negara. Dominasi IKEA terhadap
pasar furnitur rumahan memang fenomenal. Ia adalah konsumen terbesar
ketiga dari kayu di planet ini dengan 208 juta katalog IKEA dicetak per
tahun, melebihi Alkitab. Di Inggris, di mana toko pertama mereka berdiri
pada tahun 1987, ia terpilih sebagai toko paling populer di negara itu
dalam sebuah survei. Ukuran rata-rata toko ini adalah 300.000 meter
persegi, setara dengan 42 lapangan sepak bola. Saking berhasilannya,
dikatakan bahwa satu dari 10 orang Eropa sekarang sedang melingkar di
kasur buatan IKEA.
![Orang Terkaya Kelima di Dunia Memilih Hidup Sederhana [Studentpreneur] Orang Terkaya Kelima di Dunia Memilih Hidup Sederhana best people studentpreneur](http://studentpreneur.co/wp-content/uploads/2014/08/Ingvar-Kamprad.jpg)
Kesuksesan perusahaan justru membuat langkah hemat ala Ingvar,
meskipun asli, seringkali diperdebatkan oleh beberapa orang sebagai
sekedar kemampuan berperan yang luar biasa demi mencerminkan imej
perusahaan. Sebagaimana dibuktikan oleh tangan dinginnya menghadapi
tudingan bahwa ia adalah salah seorang anggota pro-fasis Gerakan Swedia
Baru tahun 1942. Ia melipat gandakan sumbangan amal perusahaannya
menjadi hampir 100 juta euro dan meminta kepada seluruh karyawan untuk
memaafkannya.
Mungkin gambaran paling pas terhadap seorang Ingvar Kamprad bisa
didapatkan dari kesaksian seorang mantan asisten eksekutifnya, Johan
Stenebo yang menulis tentang Ingvar Kamprad dalam sebuah buku, “Dia
ingin menampilkan diri sebagai rakyat biasa, salah satu dari kita. Ia
menampilkan dirinya sebagai underdog, orang yang agak redup dengan
disleksia dan kecanduan alkohol. Dia mengatakan orang-orang bahwa ia
sedikit bodoh dan memiliki banyak kekurangan. Namun nyatanya, ia adalah
orang yang sangat tajam dan teliti sampai ke detail terkecil. Dia akan
memberitahu Anda dalam hitungan detik soal berapa harga pinus Rusia yang
digergaji, dilem dan kemudian disempurnakan di Polandia untuk dijual di
toko Swedia.”
Memang, sebagai seorang yang mengaku memiliki kecanduan alkohol,
Ingvar juga memiliki real estate besar di Swedia dan kebun anggur di
Provence. Dia juga mengenakan setelan yang harus dipesan lebih dulu dan
mengendarai Porsche tahun 60-an.
Ingvar Kamprad membuktikan bahwa kekayaan adalah hasil dari kerja
keras, sedangkan gaya hidup adalah pilihan. Masih mau sombong dengan
kekayaan Anda yang tidak seberapa? Mari berdiskusi di kolom komentar! http://studentpreneur.co/
No comments:
Post a Comment
Komentar