Semua tahu, siapa yang mengikuti sunnah Rasul akan makmur hidupnya
dunia maupun akhirat. Nabi Muhammad SAW atau Rasulullah ini dulunya
adalah pedagang yang sukses. Tidak hanya sukses di negara Arab, tetapi
juga sukses berbisnis di luar negeri. Menurut sejarah, Rasulullah sukses
berbisinis di 6 kota diantaranya adalah Syam (Syuriah), Bahrain,
Yordania dan Yaman. Semuanya dijalanin oleh Rasulullah dengan hasil yang
sangat memuaskan, bahkan tidak merugi.
Walaupun Rasulullah adalah seorang nabi yang harus menyampaikan
perintah Allah, tetapi Rasulullah tetap berdagang untuk memenuhi
kebutahan sehari-harinya.
Jujur
Rasulullah mendapatkan gelar Al-Amin atau yang terpercaya. Dalam
menjalankan bisnisnya, Rasulullah selalu mengutamakan kejujuran. Pada
waktu jaman Rasulullah berdagang, Rasul mendapatkan barang dagangan dari
konglomerat yang bernama Khadijah, yang kemudian menjadi istri dari
Nabi Muhammad terpikat dengan kejujurannya. Nabi Muhammad tidak hanya
jujur kepada rekan bisnisnya, tetapi juga kepada para pelanggannya.
Rasulullah selalu menjelaskan apa adanya keunggulan dari barangnya dan
juga kelemahan dari barangnya tersebut.
Bahkan, kejujuran dari Rasulullah itulah yang menjadi ciri khas atau
brand dari bisnisnya tersebut. Banyak orang yang tertarik dengan bisnis
Rasulullah karena kejujurannya. Jadi kalau ditanya apa yang menjadi
keunggulan dari bisnis Rasulullah, adalah kejujurannya. Sebagai pembeli,
kita tentu akan memilih pedagang yang sudah terkenal jujur, karena
merasa aman dan tidak akan ditipu.
Sopan santun dan hormati pelanggan
Rasulullah menganggap semua pelanggannya adalah saudaranya. Seperti
yang dikemukakan oleh Rasulullah, ‘Sayangilah saudaramu layaknya
menyayangi dirimu sendiri’. Konsumen adalah raja, selalu perlakukan
konsumen Anda dengan baik, sopan santun dan selalu hormati pelanggan.
Rasulullah juga menganggap segala keuntungan yang didapat adalah
hadiah dari usaha kita. Ketika seseorang seseorang terbantukan dengan
produk yang Anda jual, itulah seharusnya inti dari berbisnis ala
Rasulullah. Kepuasaan konsumen adalah nomor satu.
Tepati janji
Seperti firman Allah di ayat di QS Al Maidah 1, ‘Wahai orang-orang yang beriman penuhilah janjimu’.
Rasulullah dalam berdagang selalu menjaga kepercayaan pelanggan,
diantaranya adalah selalu menetapi janji. Beberapa pelanggan yang
meminta barang atau memesan barang selalu ditepati janjinya oleh
Rasulullah. Nabi Muhammad SAW selalu mengedepankan tanggung jawab kepada
pelanggan dan integritas yang tinggi. Barang-barang yang dipesan oleh
pelanggan akan disiapkan dan dikirimkan tepat waktu oleh Rasulullah.
Inilah yang juga harus Anda lakukan, ketika sudah ada perjanjian
kepada partner atau pelanggan, usahakan Anda selalu menaatinya. Walaupun
perjanjian tersebut tidak ada hitam diatas putih, Anda juga harus
selalu menataai janji tersebut. Ingat, kepercayaan pelanggan
bertahun-tahun yang hilang akan sulit didapatkan kembali.
Jangan jual produk yang buruk
Rasulullah selalu mengajarkan untuk memilah mana produk yang baik dan
produk yang buruk. Bahkan Rasulullah tidak pernah menjual produk yang
kualitasnya rendah atau tidak pantas dijual. Dengan begitu, Rasulullah
dapat selalu menjaga mutu barang-barang yang dijualnya. Disamping itu,
Rasulullah selalu mengelompokkan harga barang sesuai dengan kualitasnya.
Harga barang yang kualitasnya baik akan dihargai lebih mahal
dibandingkan dengan kualitas yang biasa saja.
Dalam suatu kisah, Rasulullah pernah marah kepada seorang pedagang
karena menyembunyikan jagung yang basah diantara jagung yang bagus.
Jagung basah tersebut seharusnya diletakkan diatas karena pelanggan
harus tahu. Trik ini sangat dihindari oleh Rasulullah karena bisa menipu
pembeli.
Tidak boleh menjelekkan bisnis orang lain
‘Janganlah seseorang diantara kalian menjual dengan maksud untuk menjelekkan apa yang dijual orang lain’ HR Muttafaq
Itulah yang dikatakan oleh Rasulullah kepada pengikutnya. Karena
prinsip berbisnis adalah memuaskan pelanggan, bukan mematikan bisnis
orang lain. Anda tidak perlu juga mengatakan bahwa bisnis si A lebih
jelek dari pada bisnis Anda sendiri. Anda harus menonjolkan kualitas
produk Anda, dan biarkan pelanggan yang menilai. Karena rejeki sudah ada
yang mengatur bukan?
Dilarang menyimpan barang
Di dalam agama islam, menyimpan barang agar mendapatkan keuntungan
dikemudian hari disebut ihtikar. Misalnya Anda mempunyai cabai, lalu
Anda menyimpang cabai tersebut untuk dijual di kemudian hari karena
harga cabai yang murah. Ini tidak diperbolehkan didalam islam karena
menimbun. Jika memang kondisi harga seperti itu, ya Anda harus menjual
dengan harga seperti itu.
Membayar upah para pekerja secara tepat waktu
‘Berikanlah upah kepada karyawan sebelum kering keringatnya’
Itulah yang diucapkan Rasulullah. Sebelum kering keringatnya adalah
jangan menunda-nunda gaji atau upah karyawan. Ketika Anda menggaji
karyawan setiap tanggal 25, usahakan selalu tepat waktu. Dan pembayaran
upah atau gaji harus sesuai dengan kerja yang dilakukan.
Bisnis tidak boleh mengganggu ibadah
Allah tidak menyukai orang yang terlalu sibuk berdagang sehingga
melupakan kewajibannya, yaitu beribadah. Kebanyakan orang berdagang atau
bekerja terlalu keras sehingga lupa waktu sholat dan bahkan lupa untuk
membayar zakat. Usahakan Anda selalu menyempatkan waktu untuk sholat dan
membayar zakat.
Nah, itulah nilai-nilai yang bisa diambil dari berdagang ala
Rasulullah. Memang tidak ada manusia yang bisa menandingi kehebatan
Rasulullah, namun kita harus berusaha untuk menjadikan beliau sebagai
panutan dalam berbagai hal, termasuk berbisnis.
No comments:
Post a Comment
Komentar