Teknologi Pelacak Tubuh yang Lumpuh

Tuesday 30 September 2014

LAUSANNE – Ilmuwan Institut Teknologi Federal Swiss (ITFS), menstimulasi saraf tulang belakang dari tikus yang lumpuh dengan menstimulasinya secara elektrik sehingga mampu mengontrol dengan tepat anggota tubuhnya dengan seketika.Melansir Cnet, Senin (29/9/2014), proyek ini bernama NEUWalk dan telah dites serta terbukti menggerakkan tikus yang rusak tulang belakangnya. Proyek ini dilatarbelakangi gagasan bahwa tubuh manusia membutuhkan sinyal elektrik agar dapat berfungsi.

Proyek ini menjadi penting ketika sinyal elektrik dari otak yang bertanggungjawab menggerakan saraf tulang belakang terganggu akibat saraf tulang belakang rusak. Artinya, sinyal elektrik tersebut melumpuhkan bagian tubuh tersebut.

Namun, sinyal elektrik yang langsung dikirim ke tulang belakang dan tidak melalui otak terlebih dahulu dapat menggantikan sinyal yang dikirim otak, sebagaimana ditemukan tim ITFS yang dipimpin oleh neuroscientist Grégoire Courtine.

Cara Kerja Cara kerja proyek ini adalah dengan memotong saraf tulang belakang beberapa tikus dan membuat bagian tubuh bawahnya lumpuh total. Lalu, tim ilmuwan memasang elektroda fleksibel ke dalam tulang belakang tepat di bagian saraf yang dipotong. Cara ini memungkinkan ilmuwan mengirim sinyal elektrik ke bagian tulang yang rusak.

Namun, cara ini tidak cukup untuk membuat kaki tikus berjalan. Hal tersebut dikarenakan, cara otak mengirim sinyal elektrik tidak semata-mata berbentuk arus sembarangan, tapi lebih ke arah frekuensi stimulasi elektrik terukur yang dapat mengatur gerak tubuh tertentu tikus tersebut.

Dengan mempelajari semua aspek tentang bagaimana stimulasi elektrik mempengaruhi pergerakan kaki tikus, seperti gaya berjalannya, tim ilmuwan mampu menemukan cara untuk menstimulasi tulang belakang agar mampu melewati halangan seperti tangga.

“Kami memiliki kontrol menyeluruh terhadap kaki belakang tikus,” ujar Courtine. Tikus ini tidak memiliki akses sukarela terhadap anggota tubuhnya, namun saraf tulang  belakang yang terluka dapat diaktifkan untuk menstimulasi cara berjalan alamiahnya. Kami dapat mengontrol secara seketika bagaimana tikus bergerak maju dan mengangkat kakinya,” ujarnya.

Juni 2015
Ujicoba klinis terhadap manusia bisa dimulai sejak awal Juni 2015. Tim berencana untuk memulai tes kepada pasien dengan luka saraf tulang belakang menggunakan laboratorium penelitian bernama Gait Platform, berlokasi di University Hospital of Lausanne, Swiss.

Laboratorium ini berisi treadmill kustom dan sistem pendukung  lain, seperti empat belas kamera infra merah yang membaca tanda di tubuh pasien beserta dua kamera video untuk merekam gerakan pasien.

Penulis serta neuroengineer Silvestro Micera menekankan seberapa pentingnya penemuan ini. “Penemuan ilmiah sederhana tentang bagaimana sistem saraf bekerja dapat diperdalam dengan tujuan membangun teknologi neuroprosthetic yang lebih efektif,” ujar Silvestro.

“Kami percaya bahwa teknologi ini suatu saat nanti dapat meningkatkan secara signifikan kualitas hidup orang yang terkena dampak gangguan neurological,” tambahnya lagi.

Proyek ini sekaligus mendukung pernyataan bahwa menggunakan perangkat dari luar untuk menggerakan bagian tubuh yang lumpuh tidak lagi diperlukan. Namun, stimulasi dari dalam yang tidak membutuhkan perangkat tebal dan rumit untuk dipakai adalah pilihan utama. 
(http://techno.okezone.com/read/2014/09/29/56/1045938/teknologi-pelacak-tubuh-yang-lumpuh)

No comments:

Post a Comment

Komentar